High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah
protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi
3,5G.
HSDPA merupakan evolusi dari standar
W-CDMA
dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih
tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu
high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya
berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan
teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.
Sejarah
Pada tahun 1978 awal munculnya teknologi generasi pertama (1G),
teknologi pertama yang diluncurkan adalah Global System for Mobile (GSM)
dan Code Division Multiple (CDMA). Metode akses yang digunakan oleh
CDMA dan GSM berbeda, yaitu 1G hanya dapat digunakan untuk menelpon dan
masih menggunakan nada dering monofonik, yang tentunya belum memiliki
akses ke internet. Kemudian pada tahun 1990an diluncurkan teknologi
generasi kedua (2G), yaitu GSM dengan fasilitas nada dering polifonik
dan baru memiliki pengaturan variasi warna. Setelah 2G, muncul telepon
seluler dengan 2.5G yang telah memiliki fitur Mobile Multimedia Message
(MMS) dan dilengkapi akses General Packet Radio Service (GPRS).
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga dimunculkanlah
telepon seluler dengan teknologi generasi ketiga (3G). Teknologi ini
cukup diminati di masyarakat, dengan salah satu keunggulan baru dari
telpon seluler yang memiliki fitur video call yang membuat kita dapat
melihat lawan bicara kita pada saat melakukan panggilan. Sampai saat ini
telah dikeluarkan teknologi yang disebut 3.5G, yang merupakan teknologi
transmisi data pita lebar (bandwith) yang dapat digunakan secara
berpindah-pindah (mobile broadband) dan berbasis High-Speed Downlink
Package Access (HSDPA).
HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai
3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada generasi
sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori
memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga
3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya.
Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G
yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator seluler di Indonesia yaitu
video call, mobile video, mobile TV, serta video content. Sedangkan
perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G menyuguhkan gambar yang
lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi
sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang menyediakan
akses atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke
jaringan internet lokal maupun internasional.
Deskripsi
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang
diperuntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan nama teknologi
3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan
merupakan sambungan dari asynchronous digital subcriber line (ADSL) yang
digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan
mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler.
HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan
kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal
downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini
dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA
memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan
kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk download
data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh
teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download mencapai 42 Mbps
dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3GPP.
Untuk HSDPA, layanan akses internet yang masih baru, High-Speed
Downlink Shared Channel (HS-DSCH), telah ditambahkan ke W-CDMA rilis 5
dan spesifikasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan
tiga baru lapisan fisik saluran: HS-SCCH, HS-DPCCH dan HS-PDSCH. High
Speed-Shared Control Channel (HS-SCCH) menginformasikan pengguna bahwa
data akan dikirimkan pada 2 slot HS-DSCH depan. High Speed
Uplink-Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH) membawa informasi
pengakuan dan saluran Indikator kualitas saat ini (CQI) dari pengguna.
Nilai ini kemudian digunakan oleh base station untuk menghitung berapa
banyak data untuk mengirim ke perangkat pengguna pada transmisi
berikutnya. High Speed Downlink Shared Channel-Fisik (HS-PDSCH) adalah
saluran dipetakan ke saluran transportasi HS-DSCH di atas yang membawa
data pengguna yang sebenarnya.
Paket Penjadwalan Cepat
Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan
channel-dependent scheduling untuk membuat penggunaan sinyal radio yang
tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat teknologi ini secara
terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu
500 kali per detik. Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat,
base station memutuskan pengguna mana yang akan dikirimkan data pada
frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa banyak data yang harus
dikirimkan kepada setiap user atau pengguna. Data yang lebih besar
dapat dikirimkan kepada pengguna yang memiliki kualitas sinyal downlink
yang tinggi.
Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith,
dialokasikan kepada para pengguna HDSPA melalui ketentuan dari jaringan
itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun
didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang
beroperasi, tetapi tidak dalam basis per frame. Alokasi ini
merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan untuk
pengguna HDSPA. Hal ini dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara
dan pengguna data non-HDSPA. Lebih jelasnya, alokasi ini merupakan unit
dari pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana 16 ada dan
hingga 15 dapat di alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station
dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk menentukan pengguna yang
akan menerima data pada frame selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna
untuk menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk tiap pengguna.
Informasi ini dikirim kepada perangkat pengguna melalui satu atau lebih
“scheduling channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian dari
jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan
jaringan yang telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk
memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang denga
menggunakan pembagian kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna
dalam menerima data yang diberikan frame 2 ms, diapa dilihat dari
banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian kode. Sebagai contoh,
dalam teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu
pengguna dalam suatu kurun waktu. Faris anak'a edi
Keamanan
Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan
dari SIM card (atau RUIM). Data dari user akan dikodekan secara berbeda
menurut standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma
kriptografi. Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup
yang masuk ke base station atau suatu ketika penyusup tersebut
mendapatkan kode channel yang hanya dapat diperoleh dari agen khusus(
6432). Dengan kata lain, keamanan akan kepemilikan akses ini cukup
terjamin.
Modem HSDPA
Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari
antena telepon seluler itu sendiri yang akan diproses lebih lanjut.
Sedangkan untuk laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat
menangkap dan memproses sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat
menangkap sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth. Solusi yang dapat
ditawarkan adalah dengan menggunakan modem, dengan cara menangkap sinyal
tersendiri dari antena yang ada dan diproses lebih lanjut agar komputer
dapat tersambung dengan akses internet dari sinyal modem.
HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada
komputer rumah dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan
menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.
Keunggulan
- Teknologi HSDPA dapat digunakan untuk banyak user secara
bersama-sama. Tetapi jika semua user melakukan download file dengan
kapasitas yang besar dari internet, akan berimbas pada aliran data,
yaitu seluruh user akan mendapat koneksi yang lambat.
- Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat
dimaksimalisasikan secara efisien dengan pemakaian bandwith (lebar pita)
yang tepat.
- Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay),
walaupun dengan banyaknya pengguna dari koneksi HSDPA, unduhan data
tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit keterhambatan
aliran data.
Kekurangan
- Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam jarak kurang dari 1 km dari base
station. Apabila sudah mencapai jarak lebih dari sama dengan 6 km,
aliran data akan menurun kepada kecepatan 1 Mbps.
- Harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.
Kecepatan unduh data
- Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.
- Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan
tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2
Mbps.
- Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.