Darah manusia terdiri dari cairan yang disebut plasma
darah dan tiga kelompok sel darah. Kelompok sel darah itu dibedakan menjadi sel
darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
Sel darah putih atau leukosit berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi atau
serangan penyakit lainnya. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbon dioksida
dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru. Keping-keping darah atau trombosit
sangat berperan dalam proses pembekuan darah.
Kata leukimia berasal dari bahasa Yunani Leukos yang
berarti putih dan dan aima yang artinya darah. Jadi Leukemia
berarti darah putih. Dalam Istilah medis Leukemia yang dimaksud disini adalah
penyakit kanker darah atau penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma)
pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal
atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan
jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) [1]. Sel-sel
normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel
abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau
darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel
darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah abnormal dalam
jumlah besar. Pada leukemia sel darah yang abnormal tersebut yaitu kelompok sel
darah putih. Sel-sel darah yang terkena leukemia sangat berbeda dengan sel
darah normal dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel darah normal.
Leukimia secara garis besar dibagi menjadi 2 golongan:
1. Leukemia akut
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit
yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka
penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.
Perawatan cepat dibutuhkan pada leukemia akut karena
perkembangan yang cepat dan akumulasi sel-sel ganas, yang kemudian meluap ke
dalam aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Bentuk akut leukemia
adalah bentuk paling umum dari leukemia pada anak-anak
2. Leukemia
Kronis
leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak
begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari
1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun. Leukemia kronis terutama terjadi pada
orang tua, tetapi secara teoritis dapat terjadi pada setiap kelompok usia.
Penyebab
Leukemia / Kanker Darah
Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui. Banyak penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa leukemia lebih
sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita. Leukemia sering menyerang
kelompok orang berkulit putih dibandingkan dengan orang berkulit hitam. Namun
sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi.
Namun dari beberapa penderita, diketahui beberapa sebab leukemia antara lain;
a. Radiasi
Orang yang bekerja di bagian radiologi memiliki resiko terkena penyakit ini,
juga penderita yang menggunakan radioterapi. Banyak juga korban-korban yang
masih hidup bahkan keturunan yang terkena imbas ledakan bom atom Hiroshima dan
Nagasaki menderita Leukemia.
b. Faktor leukemogenik
Yaitu terkena imbas zat-zat kimia beracun seperti
benzena (senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis, salah satu komponen dalam minyak bumi,
dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang
penting dalam dunia industri). Keracunan insektisida (racun serangga) secara
intensif.
c. Virus
Virus yang dapat menyebabkan leukemia yaitu jenis golongan virus yang
terdiri dari satu benang tunggal RNA (bukannya DNA). Setelah menginfeksi sel,
virus tersebut akan membentuk replika DNA dari RNA-nya dengan menggunakan enzim
reverse transcriptase. Terdapat pada kera-kera kecil, atau kera besar macam
gorila atau simpanse yang ada di benua Afrika, serta orangutan yang ada di
Sumatera dan Kalimantan.
d. Hereditas
Yaitu penderita Syndrom down atau kelainan kromosom yang berdampak pada
kelainan pertumbuhan fisik dan mental
Gejala-gejala Leukemia
Gejala penyakit leukemia biasanya ditandai adanya anemia. Penderita tampak
pucat, lelah, napas pendek, dan jantung berdebar-debar. Penderita mudah
mengalami infeksi karena sel darah putih tidak dapat berfungsi dengan baik,
rasa sakit atau nyeri pada tulang, serta pendarahan karena darah sulit membeku.
Jika tidak diobati maka akan mengakibatkan leukemia akut dan akhirnya dapat
menyebabkan kematian.
Pada anak
Karena leukemia merupakan penyakit kanker yang paling banyak diderita anak.
Jumlahnya kurang lebih mencapai 30% dari seluruh penyakit kanker pada anak.
Angka kejadian tertinggi terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Gejala yang perlu
diwaspadai pada anak sebagai berikut:
Pucat dibarengi lesu atau lemah. Umumnya kondisi ini
berkaitan dengan nafsu makan yang berkurang.
Demam yang tidak jelas penyebabnya.
Pendarahan abnormal yang mudah dilihat pada kulit.
Permukaan kulit tampak biru kehitaman atau lebam padahal
sebelumnya tidak jatuh atau terbentur.
Nyeri pada anggota gerak (tulang)
Perut terasa keras atau membengkak
Kelenjar bening bengkak.
Diagnosis dan
Pengobatan
Adanya leukemia ditentukan melalui pemeriksaan darah dan sum-sum tulang secara
mikroskopis. Dalam pemeriksaan apusan darah, sel darah putih dapat dilihat dan
dihitung. Pengambilan jaringan bagian atas tulang panggul dan diamati secara
mikroskopis untuk memastikan adanya kanker darah. Foto rontgen dada merupakan
pemeriksaan pelengkap untuk menentukan kemungkinan adanya metastasis sel
kanker.
Pengobatan leukemia dilakukan dengan kemoterapi
kombinasi. Obat-obatan dimasukkan ke dalam tubuh penderita melalui cairan
infus. Transplantasi/pencangkokan sum-sum tulang kadang-kadang diperlukan agar tetap
dapat dilakukan kemoterapi.